Latar Belakang Fakultas Kedokteran Hewan
Fakultas Kedokteran Hewan adalah salah satu fakultas yang ada di perguruan tinggi di Indonesia. Fakultas ini memiliki peran penting dalam bidang kesehatan hewan baik domestik maupun liar serta memberikan kontribusi penting dalam penanganan masalah kesehatan masyarakat.
Fakultas Kedokteran Hewan didirikan dengan tujuan untuk membentuk profesional dalam bidang kedokteran hewan dan menyelesaikan masalah kesehatan hewan. Fakultas ini memberikan keterampilan dan pengetahuan tentang diagnosis, pengobatan, pencegahan, dan pengendalian penyakit pada hewan. Selain itu, fakultas ini juga memberikan pendidikan tentang cara merawat hewan dan meningkatkan kesehatan hewan di lingkungan sekitar.
Didirikan pertama kali pada tahun 1949, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana Bali menjadi fakultas kedokteran hewan pertama di Indonesia dan berperan penting dalam pengembangan bidang ini di Indonesia. Kini terdapat sejumlah fakultas kedokteran hewan di Indonesia seperti Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Airlangga, Universitas Hasanuddin, dan lain-lain.
Fakultas Kedokteran Hewan bertujuan untuk menciptakan lulusan yang berkompeten dan berkualitas dalam menjalankan profesi sebagai dokter hewan. Lulusan fakultas ini diharapkan bisa memahami tumbuh-tumbuhan dan hewan, mengetahui cara merawat hewan sesuai dengan kondisi hewan yang sebenarnya dan juga dapat meningkatkan produktivitas hewan. Selain itu, fakultas ini juga memberikan pelatihan keterampilan dan etika profesional agar lulusan dapat berusaha mengembangkan kesehatan hewan dengan baik.
Adapun syarat masuk Fakultas Kedokteran Hewan biasanya ditentukan oleh masing-masing universitas, namun pada umumnya syarat-syarat tersebut meliputi :
- Lulus SMA/sederajat dengan memenuhi nilai rata-rata minimal
- Melakukan ujian tulis dan seleksi calon mahasiswa baru lainnya
- Melakukan tes psikologi dan nilai TOEFL (Tes Kemampuan Bahasa Inggris)
- Menyiapkan berkas-berkas persyaratan dari sekolah
Jika anda ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai dokter spesialis kulit di Padang, silahkan kunjungi 7saudara.com.
Jenis-Jenis Program Studi di Fakultas Kedokteran Hewan
Fakultas Kedokteran Hewan adalah salah satu fakultas yang menawarkan program studi di bidang ilmu kedokteran hewan. Program-program studi ini ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat dalam hal kesehatan hewan dan menjaga keseimbangan ekosistem. Berikut adalah beberapa program studi yang ditawarkan di Fakultas Kedokteran Hewan:
1. Program Studi Kedokteran Hewan
Program Studi Kedokteran Hewan menyediakan pendidikan dalam ilmu pengobatan hewan dan pencegahan penyakit pada hewan. Selain itu, program studi ini juga mengajarkan cara merawat dan memelihara hewan domestik, hewan ternak, dan hewan liar. Lulusan dari program studi ini umumnya bekerja sebagai dokter hewan, peneliti, atau pengajar di universitas atau institusi lainnya. Pada umumnya, program studi ini memiliki durasi empat tahun.
2. Program Studi Teknologi Hasil Ternak
Program Studi Teknologi Hasil Ternak memberikan pendidikan mengenai teknik-teknik dalam menghasilkan produk-produk hewan yang berkualitas dan inovatif. Program studi ini fokus dalam mengajarkan cara mengembangkan produk-produk hasil ternak, seperti makanan, minuman, obat-obatan, kosmetik, dan produk-produk lainnya. Lulusan dari program studi ini umumnya bekerja di industri makanan, obat-obatan, farmasi, dan kosmetik. Pada umumnya, program studi ini memiliki durasi empat tahun.
3. Program Studi Kesehatan Hewan
Program Studi Kesehatan Hewan memberikan pendidikan mengenai kesehatan hewan, menjaga dan memperbaiki kesehatan populasi hewan, dan juga melindungi hewan dari penyakit. Program studi ini mengajarkan cara mengembangkan strategi-strategi untuk mencegah, mengendalikan, dan memerangi berbagai jenis penyakit hewan. Lulusan dari program studi ini umumnya bekerja sebagai peneliti, dokter hewan, dan konsultan kesehatan hewan di berbagai instansi, baik pemerintah maupun swasta. Pada umumnya, program studi ini memiliki durasi empat tahun.
4. Program Studi Ilmu Nutrisi Ternak
Program Studi Ilmu Nutrisi Ternak memberikan pendidikan mengenai pakan dan makanan untuk hewan ternak. Program studi ini mengajarkan cara menyusun dan merancang formula pakan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi hewan ternak. Lulusan dari program studi ini umumnya bekerja di industri pakan ternak, peternakan, dan perikanan. Pada umumnya, program studi ini memiliki durasi empat tahun.
5. Program Studi Konservasi Hewan dan Kehutanan
Program Studi Konservasi Hewan dan Kehutanan memberikan pendidikan mengenai cara menjaga dan melindungi hewan liar serta meningkatkan kesehatan dan populasi hewan dalam kondisi hutan yang sehat. Program studi ini mengajarkan cara merancang dan mengembangkan strategi konservasi hewan liar, dan memberikan pendidikan mengenai ilmu kehutanan. Lulusan dari program studi ini umumnya bekerja sebagai konservasionis, pengajar, atau peneliti. Pada umumnya, program studi ini memiliki durasi empat tahun.
Dalam ilmu kedokteran hewan, semua program studi di atas saling berkaitan erat dan merupakan hal yang penting untuk menjaga ekosistem dan kesehatan hewan. Fakultas Kedokteran Hewan hadir untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat akan kesehatan hewan dalam lingkungan sosial dan lingkungan yang sehat.
Persyaratan Akademis Masuk Fakultas Kedokteran Hewan
Memilih jurusan yang tepat bagi sebagian orang memang bukan hal yang mudah. Bagi yang memiliki passion di bidang kesehatan hewan, biasanya memilih untuk menjadi dokter hewan. Untuk menjadi dokter hewan, tentu saja harus kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan. Banyak yang bertanya, apa saja persyaratan akademis masuk fakultas kedokteran hewan?
Berikut ini adalah beberapa syarat akademis untuk masuk Fakultas Kedokteran Hewan:
- Lulus SMA/SMK/equivalent
- Lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN)
- Jurusan IPA
- Minimal nilai UN 60
- UN yang diakui
- Ujian Masuk Mandiri
Syarat pertama yang harus dipenuhi adalah lulus SMA/SMK/equivalent. Anda harus lulus SMA/SMK/equivalent dengan baik, minimal nilai rata-rata raport sekitar 70 ke atas. Semakin tinggi rata-rata nilai raport Anda, semakin baik.
Tentu saja, tidak semudah itu untuk langsung diterima di Fakultas Kedokteran Hewan. Anda harus mengikuti SNMPTN terlebih dahulu. Maka dari itu, pentingnya untuk mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi SNMPTN. Menurut data pendaftar SNMPTN tahun 2020, Fakultas Kedokteran Hewan adalah salah satu fakultas dengan daya tampung terkecil. Sehingga bersaing dipastikan sangat sulit. Namun, bukan berarti tidak mungkin untuk diterima, pastikan Anda memperbaiki nilai dan melakukan persiapan dengan optimal.
Setiap fakultas memiliki persyaratan yang berbeda-beda, begitu juga dengan Fakultas Kedokteran Hewan. Syarat akademis selanjutnya adalah lulusan SMA/SMK/equivalent dari jurusan IPA. Pasalnya, kedokteran hewan adalah ilmu yang mempelajari tentang kedokteran pada hewan. Ilmu-ilmu IPA sangat penting untuk masuk ke fakultas kedokteran hewan seperti biologi, kimia, dan fisika.
Syarat akademis lainnya adalah memiliki nilai UN 60 untuk mata pelajaran fisika, kimia, dan biologi. Bagi yang ingin terpilih masuk Fakultas Kedokteran Hewan, bukan hanya nilai minimal yang harus didapat. Lebih tinggi nilai yang dimiliki, akan lebih baik peluang Anda untuk diterima di fakultas ini.
Tidak hanya memiliki nilai UN minimal, tapi juga UN yang diakui oleh pihak kampus. Ada kampus yang menerima UN dari seluruh Indonesia, namun ada juga yang hanya mengakui UN tertentu. Oleh karena itu, Anda harus mencari tahu kampus mana yang akan menjadi pilihannya.
Bagi Anda yang tidak lulus seleksi nasional atau tidak mendaftar seleksi nasional, Anda masih bisa melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran Hewan dengan mengikuti Ujian Masuk Mandiri. Test ini biasanya diadakan oleh kampus tertentu setelah hasil SNMPTN keluar.
Demikianlah beberapa persyaratan akademis masuk Fakultas Kedokteran Hewan. Selain persyaratan akademis, ada lagi persyaratan non-akademis yang harus dipenuhi jika ingin kuliah di fakultas ini. Bagaimana pun juga, penting untuk memperhatikan dan mempersiapkan diri dengan baik dari sekarang agar dapat terpilih masuk di Fakultas Kedokteran Hewan.
Menjadi dokter hewan profesional tidaklah mudah dan tentunya ada syarat-syarat yang harus dipenuhi, untuk informasi lebih lanjut dapat di baca di 7saudara.com.
Faktor-Faktor Penentu Diterima di Fakultas Kedokteran Hewan
Setelah mengetahui tentang jurusan kedokteran hewan dan persiapan yang harus dilakukan sebelum melanjutkan studi ini, kita perlu mengerti faktor-faktor yang dapat mempengaruhi diterimanya seseorang di fakultas kedokteran hewan. Faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Prestasi Akademik
Faktor ini merupakan faktor paling penting dalam masuk ke fakultas kedokteran hewan. Setiap universitas memiliki standar yang berbeda-beda dalam menentukan syarat kelulusan dan seleksi, namun umumnya mengharuskan calon mahasiswa memiliki prestasi akademik yang cukup baik, yakni minimal memiliki rata-rata nilai yang mencapai sembilan (9) pada rapor di sekolah menengah atas (SMA). Oleh karena itu, di-sarankan untuk belajar dengan sungguh-sungguh dan memperoleh nilai yang baik selama sekolah menengah atas serta memperkaya pengalaman dengan mengikuti kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler, sehingga dapat menambah nilai pada saat seleksi masuk kedokteran hewan di universitas.
2. Tes Seleksi Masuk
Selain prestasi akademik, setiap universitas juga memberikan tes seleksi masuk dengan soal-soal yang berhubungan dengan bidang kedokteran hewan. Tes tersebut akan menguji kemampuan kognitif calon mahasiswa dalam menyelesaikan masalah, kemampuan penalaran, pemahaman konsep, dan kemampuan berbahasa Inggris. Oleh karena itu, di-sarankan untuk belajar dengan sungguh-sungguh untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti tes seleksi masuk dan menambah wawasan melalui bacaan ataupun mendaftar ke kursus khusus persiapan masuk fakultas kedokteran hewan.
3. Wawancara
Selain tes seleksi masuk, beberapa universitas mengadakan wawancara sebagai syarat penerimaan di fakultas kedokteran hewan. Wawancara tersebut bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan calon mahasiswa dalam menyampaikan ide dan gagasan serta mengetahui motivasi dan visi dari calon mahasiswa tersebut. Oleh karena itu, di-sarankan untuk mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi wawancara, yaitu dengan memperkaya pengetahuan dan melatih kemampuan komunikasi terutama dalam bahasa Inggris.
4. Pengalaman Kerja, Volunter atau Riset
Tidak hanya ketiga syarat di atas, pengalaman kerja, volunter atau riset juga menjadi faktor penentu dalam diterima di fakultas kedokteran hewan. Pengalaman-pengalaman tersebut bertujuan untuk membuktikan kemampuan dan ketertarikan calon mahasiswa dalam bidang kedokteran hewan dan juga dapat menjadi nilai tambah saat diterima di fakultas kedokteran hewan.
Misalnya, jika calon mahasiswa memiliki pengalaman bekerja sebagai asisten dokter hewan, ikut program volunter di klinik hewan, atau meneliti tren terkini dalam bidang kedokteran hewan, hal tersebut dapat menjadi nilai tambah dan membuka peluang untuk diterima di fakultas kedokteran hewan.
Itulah beberapa faktor-faktor penentu diterima di fakultas kedokteran hewan. Oleh karena itu, di-sarankan untuk mempersiapkan diri dengan baik dalam memenuhi setiap syarat yang ada dan terus memperkaya pengetahuan dalam bidang kedokteran hewan, sehingga memiliki kesempatan untuk menjadi calon mahasiswa kedokteran hewan di universitas pilihan.
Jika anda ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai dokter kandungan di Sidoarjo, silahkan kunjungi 7saudara.com.
Prospek Karir Setelah Lulus dari Fakultas Kedokteran Hewan
Setelah lulus dari Fakultas Kedokteran Hewan, banyak sekali kesempatan untuk memulai karir. Profesi dokter hewan atau yang sering juga disebut sebagai veteriner merupakan salah satu profesi yang sangat penting dalam menangani masalah kesehatan hewan dan beragam penyakit yang dapat menular kepada manusia.
Sebelum memulai karir sebagai dokter hewan, tentunya harus melewati beberapa tahapan terlebih dahulu yaitu mengikuti kurikulum pendidikan yang telah ditentukan oleh lembaga penyelenggara Fakultas Kedokteran Hewan.
Dokter Hewan
Profesi utama bagi lulusan Fakultas Kedokteran Hewan adalah menjadi dokter hewan. Seorang dokter hewan bertugas untuk mendiagnosis, merawat, dan mencegah penyakit pada hewan peliharaan, hewan ternak, hewan liar dan satwa liar terancam punah yang tidak bisa berbicara manusia. Tugas utama dokter hewan adalah menjalani perawatan medis pada hewan, memeriksa kesehatan dan melakukan tindakan yang diperlukan seperti memberikan obat.
Selain itu, seorang dokter hewan juga bertanggung jawab atas kesehatan manusia karena kemiripan virus dan bakteri pada hewan dan manusia. Karenanya, tugas dokter hewan sangat penting dalam mencegah penyebaran penyakit pada hewan dan manusia.
Pejabat Pemerintah
Lulusan Fakultas Kedokteran Hewan tidak hanya dapat menjadi dokter hewan tetapi bisa menjadi pejabat pemerintah. Di Indonesia, pejabat pemerintah yang bertugas dalam bidang kesehatan hewan adalah memeriksa kesehatan hewan yang diimpor dan diekspor oleh Indonesia serta menjaga kualitas bebas penyakit hewan di Indonesia. Kemudian, selain menjadi pejabat pemerintah, lulusan Fakultas Kedokteran Hewan juga dapat menjadi pengajar atau dosen pada perguruan tinggi baik negeri atau swasta.
Pengusaha
Lulusan Fakultas Kedokteran Hewan juga dapat berkarir sebagai pengusaha dengan membuka klinik hewan atau konsultan kesehatan hewan. Di Indonesia, beragam warga memiliki hewan peliharaan. Berbeda dengan bidang kedokteran manusia, persaingan klinik hewan masih bisa dikatakan sedikit dan potensinya sangat besar. Maka, jika Anda ingin membuka klinik hewan, tentunya karir seorang dokter hewan akan sangat meyakinkan.
Peneliti
Penelitian di bidang kehewanan banyak dilakukan untuk menemukan obat dan vaksin atau menjaga kualitas makanan. Seorang lulusan Fakultas Kedokteran Hewan juga memiliki kesempatan untuk menjadi peneliti. Mengadakan penelitian yang berkaitan dengan hewan seperti pengobatan hewan, kesehatan hewan dan nutrisi hewan. Hasil penelitian yang didapat nantinya bisa dimanfaatkan oleh dokter hewan maupun pengusaha yang membuka klinik hewan.
Konsultan Perusahaan
Lulusan Fakultas Kedokteran Hewan juga bisa bekerja sebagai konsultan perusahaan yang bergerak dalam bidang peternakan dan perikanan. Seorang konsultan dapat memberikan saran dan solusi pada perusahaan tentang tindakan pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan hewan. Seorang konsultan perusahaan harus memiliki kemampuan untuk menganalisis masalah dan memberikan solusi terbaik sehingga perusahaan dapat meningkatkan kualitas dan produktivitas.
Ada banyak sekali profesi yang bisa dipilih oleh lulusan Fakultas Kedokteran Hewan karena kesadaran akan pentingnya kesehatan hewan semakin meningkat di masyarakat Indonesia. Bahkan, peluang karir di bidang kehewanan masih dibutuhkan karena semuanya berkaitan dengan kesehatan masyarakat.