Tips mendaki gunung, Perhatikan Bagaimana melakukan Pendakian Yang Aman !!!

Tip mendaki gunung yang coba saya jelaskan kepada Anda adalah tentang bagaimana melakukan hiking di musim pendakian. Padahal tujuan utama saat mendaki gunung bukan untuk mencapai puncak tertinggi, akan tetapi bisa pulang ke rumah dan berkumpul dengan keluarga tercinta dirumah merupakan hal yang paling penting dalam mendaki gunung.

Seringkali orang lupa bahwa sampai ke puncak sebuah gunung benar-benar hanya bonus, tapi kebanyakan orang mencoba mencapai puncak tanpa mempedulikan kondisi, peralatan, dan keadaan. Karena itu, beberapa waktu lalu kita sering mendengar kabar yang menginformasikan tentang hilangnya pendaki di pegunungan atau jatuhnya pendaki ke jurang maut. Nah, melalui artikel saya akan mencoba menjelaskan tips mendaki gunung mendaki gunung, semoga anda tetap aman saat mendaki atau pulang ke rumah.

Tips Panjat Tebing: Pastikan Situasi di Gunung

Tips mendaki gunung yang aman bukan hanya persiapan fisik dan mental sebelum mendaki, tapi masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya memahami rute pendakian dan kondisi cuaca di gunung yang akan Anda kunjungi. Anda bisa memastikan cuaca atau jalur gunung melalui telepon (smartphone) atau bisa juga menjadi teman yang mungkin pernah mendaki gunung yang akan Anda jalani.
Tips Panjat Tebing: Tips Aman yang Harus Dilakukan Hiking
Melalui ulasan di bawah ini, mudah-mudahan, memberi Anda informasi tentang keamanan saat mendaki gunung.

1. Kenali gejala AMS.

AMS adalah Penyakit Gunung Akut atau penyakit ketinggian di gunung. Menurut gejala dan kadar, AMS terbagi menjadi tiga bagian, yaitu AMS rendah. Sebanyak 75 persen kasus telah terjadi pada pendaki, AMS sering terjadi saat pemanjat memasuki ketinggian gunung 3.000 sampai 4.000 meter di atas permukaan laut. Gejala kemunculan AMS biasanya dalam waktu 12 sampai 24 jam setelah pemanjat tiba di puncak gunung. Gejala yang sering dirasakan oleh pendaki  meliputi sakit kepala, mual, hilangnya nafsu makan, sesak napas, terganggu tidur, dan sebagainya. Namun anda tidak perlu kawatir Solusi untuk mengatasi AMS adalah pendaki harus tetap sadar dan harus tetap melakukan aktivitas ringan. Saya menyarankan jika kamu mengalami seperti itu, kamu sebaiknya tidak naik ke tempat yang lebih tinggi, pergilah ke tempat yang lebih rendah saja. Untuk itu mempelajari teknik aklimatisasi untuk menghindari gejala AMS sangat penting bagi Anda dan pendaki lainnya.

2. Lakukan izin mendaki.

Saya pikir ini sangat penting saat Anda mendaki gunung. Dengan mengurus izin pendakian, Anda akan dicatat oleh petugas pendakian gunung setempat. Hal ini sangat berguna jika ada pendaki yang telah kehilangan atau belum memberikan kabar sama sekali selama periode 1 sampai 3 hari setelah pendakian dan petugas akan bertindak cepat setelah mengetahui hal tersebut. Dalam data saat izin registrasi juga mencantumkan lisensi dokter dan riwayat penyakit tertulis. Dengan penjelasan ini, petugas tersebut dapat dengan tepat membawa obat-obatan dan pengobatan khusus jika penyakitnya kambuh.

3. Kocok jika hujan turun.

Mendaki di musim dingin karena saat ini membutuhkan presisi dan kondisi fisik yang prima. Seringkali cuaca di gunung berubah dengan cepat tanpa Anda menyadarinya. Misalnya, di pagi hari sinar matahari bersinar terang, sedangkan di siang hari hujan bisa sangat padat. Dalam hal ini, para pendaki harus waspada terhadap pergantian cuacanya yang terjadi. Jika hujan tiba-tiba turun, saya menyarankan Anda untuk berhenti sejenak dan sesegera mungkin mendirikan tenda sementara untuk berlindung. Hindari berlindung di bawah pohon tua dengan cabang rapuh. Anda bisa mempersiapkan diri dengan mantel atau jas hujan sambil memanjat untuk menghindari perubahan cuaca saat mendaki gunung.

Mudah-mudahan, tips mendaki gunung di atas memberi Anda jawaban atas keraguan Anda tentang tips hiking yang aman. Semua dari saya, jaga kebersihannya (bawa pulang sampah anda), dan terima kasih.